A.Bentuk
©️webmineral |
B.Sistem Kristal: Tetragonal
C.Ordo: 1 2 2
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
m
|
i
|
✓
|
1
|
4
|
―
|
D.Simbol Internasional (SI): 4 m m
Kelas Ditetragonal Piramid memiliki sumbu lipat 4 sebanyak 1. Memiliki 4 buah mirror dan tidak memiliki invers. Ada sumbu lipat 1.
Perputaran kristal secara 360° terhadap sumbu lipat 4 menunjukkan setiap putaran 90° terlihat kenampakan bidang yang sama diperlihatkan oleh bidang berwarna kuning dan hijau.
1.atas-antara sumbu b dan d2-belakang
2.atas-antara sumbu d2 dan c-belakang
3.atas-antara sumbu c dan d1-belakang
4.atas-antara sumbu d1 dan b-belakang
5.atas-antara sumbu b dan d2-depan
6.atas-antara sumbu d2 dan c-depan
7.atas-antara sumbu c dan d1-depan
8.atas-antara sumbu d1 dan b-depan
9.bawah-antara sumbu b dan d2-belakang
10.bawah-antara sumbu d2 dan c-belakang
11.bawah-antara sumbu c dan d1-belakang
12.bawah-antara sumbu d1 dan b-belakang
13.bawah-antara sumbu b dan d2-depan
14.bawah-antara sumbu d2 dan c-depan
15.bawah-antara sumbu c dan d1-depan
16.bawah-antara sumbu d1 dan b-depan
Pada sistem kristal tetragonal, penulis menggambarkan motif pada bagian bawah bola sebagai bintang abu-abu sedangkan motif pada bagian atas bola penulis gambarkan sebagai bintang tak berwarna.
Penjelasannya terlihat pada gambar dibawah, dengan kondisi setiap bagian terisi oleh motif:
Penggambaran motif pada kelas ditetragonal piramid sitem kristal tetragonal dapat dijelaskan oleh gambar dibawah:
1. Proyeksi terhadap sumbu lipat 4 (sumbu a)
Pada gambar diatas terlihat posisi 4 buah mirror tersebut menembus bidang yang diwakili oleh: garis horizontal, garis vertikal, garis yang diwakili bidang diagonal berwarna hitam berarah NE-SW dan garis yang diwakili bidang diagonal berwarna hitam berarah NW-SE, jika top blog adalah N.
Berikut gambaran proses proyeksi terhadap sumbu lipat 4:
E.Gambaran Proses Proyeksi Stereografi pada Bola
Untuk pembahasan sistem kristal tetragonal dalam penggambaran proyeksi stereografi penulis membagi bola menjdai 16 bagian yaitu:1.atas-antara sumbu b dan d2-belakang
2.atas-antara sumbu d2 dan c-belakang
3.atas-antara sumbu c dan d1-belakang
4.atas-antara sumbu d1 dan b-belakang
5.atas-antara sumbu b dan d2-depan
6.atas-antara sumbu d2 dan c-depan
7.atas-antara sumbu c dan d1-depan
8.atas-antara sumbu d1 dan b-depan
9.bawah-antara sumbu b dan d2-belakang
10.bawah-antara sumbu d2 dan c-belakang
11.bawah-antara sumbu c dan d1-belakang
12.bawah-antara sumbu d1 dan b-belakang
13.bawah-antara sumbu b dan d2-depan
14.bawah-antara sumbu d2 dan c-depan
15.bawah-antara sumbu c dan d1-depan
16.bawah-antara sumbu d1 dan b-depan
Pada sistem kristal tetragonal, penulis menggambarkan motif pada bagian bawah bola sebagai bintang abu-abu sedangkan motif pada bagian atas bola penulis gambarkan sebagai bintang tak berwarna.
Penjelasannya terlihat pada gambar dibawah, dengan kondisi setiap bagian terisi oleh motif:
1. Proyeksi terhadap sumbu lipat 4 (sumbu a)
2. Pemirorran terhadap mirror yang berposisi vertikal pada sumbu b
3. Pemirorran terhadap mirror yang berposisi vertikal pada sumbu d2
4. Pemirorran terhadap mirror yang berposisi vertikal pada sumbu c
5. Pemiroran terhadap mirror yang berposisi vertikal pada sumbu d1
Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah:
F.Proyeksi Stereografi
Tahapan Proyeksi Stereografi:Pada proyeksi stereografi kelas ditetragonal piramid terlihat lingkaran dibagi menjadi 8 bagian, sehingga tiap bagian mewakili sudut sebesar 45° (hasil 360°: 8). Rotasikan motif sebesar 90° searah jarum jam dari motif awal yang berada di arah NW lebih dekat ke N. Sehingga, motif tersebut berpindah 2 bagian. Sekarang posisinya di bagian NE lebih dekat ke E.
Tahap 2: Rotasikan lagi motif sebesar 90° searah jarum jam sehingga motif tersebut berpindah 2 bagian, posisinya sekarang di bagian SE lebih dekat ke S.
Tahap 3: Rotasikan lagi motif sebesar 90° searah jarum jam sehingga motif tersebut berpindah 2 bagian, posisinya sekarang di bagian SW lebih dekat ke W.
Tahap 4: Rotasikan lagi motif sebesar 90° searah jarum jam sehingga motif tersebut berpindah 2 bagian, posisinya sekarang di bagian NE lebih dekat ke N. Sehingga proyeksi kita terhadap sumbu lipat 4 telah selesai.
Tahap 5: Mirrorkan motif awal terhadap mirror yang berposisi diagonal dengan trend NW-SE.
Tahap 6: Mirrorkan motif awal terhadap mirror yang berposisi vertikal.
Tahap 7: Mirrorkan motif awal terhadap mirror yang berposisi horizontal.
Tahap 8: Mirrorkan motif awal terhadap mirror yang berposisi diagonal dengan trend NE-SW.
Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah:
G.Contoh Mineral
Diaboleite (Pb2CuCl2(OH)4)©️John Veevart |
Niveolanite (NaBe(CO3)(OH).2H2O)
©️I.V. Pekov & A.V.Kasatkin |
0 comments:
Post a Comment