-Koefisien Weiss (KW) = panjang bagian sumbu yang terpotong/satu satuan ukur sumbu
Contoh:
1. Suatu bidang memotong sumbu kristalografi di a sepanjang 3 satuan di b sepanjang 2 satuan dan di c sepanjang 1 satuan, bagaimanakah bentuk bidangnya dan apa nama bidangnya?
Bentuk bidang:
Dalam menggambarkan bentuk bidang pada sumbu kristalografi menggunakan prinsip yang sama dengan penggambaran bidang pada koordinat kartesius.
Nama Bidang:
Informasi yang disampaikan pada soal merujuk pada bagian sumbu yang terpotong dimana OA = 3, OB = 2 dan OC = 1, sedangkan satu satuan ukur sumbu untuk setiap sumbu kristalografi memiliki nilai yang sama sebesar 1 sehingga dengan menggunakan harga KW:
KW = OA/1 OB/1 OC/1 = 3/1 2/1 1/1 = (321)
2. Jika suatu bidang digambarkan seperti gambar dibawah maka bagaimana kedudukannya?
Pada gambar diatas terlihat bidang hanya memotong sumbu A sepanjang 1 satuan sehingga kita bisa tuliskan untuk sumbu b dan sumbu c pemotongan bidang terjadi sepanjang ~. Dari kedua fakta tersebut maka diperoleh harga KW = (1 ~ ~). Apakah harga KW seperti ini bisa digunakan sebagai penunjuk kedudukan bidang?
Jawabannya tentu tidak karena hal itu bertentangan dengan hukum Indeks Rasional yang menyatakan bahwa: " Perbandingan setiap unit potongan bidang kristal terhadap salib sumbu harus merupakan angka-angka rasional, yaitu bilangan bulat sederhana". Sedangkan ~ bukan merupakan angka rasional.
Berikut beberapa contoh kondisi yang menyebabkan nilai KW memiliki nilai ~:
A. 2 buah nilai tak hingga
a. KW = (1 ~ ~)
B. 1 buah nilai tak hingga
a. KW = ( 1 1 ~)
d. KW = ( -1 -1 ~)
Maka digunakanlah Indeks Miller untuk mengatasi masalah tersebut.
-Indeks Miller = satu-satuan ukur sumbu/panjang bagian sumu yang terpotong = 1/KW
Dengan menggunakan IM maka diperoleh nilai kedudukan yang awalnya ~ menjadi 0, IM = 1/~ = 0. Ketentuan lainnya jika diperoleh nilai negatif maka digantikan dengan tanda bar diatas angka. Selanjutnya diperoleh nilai kedudukan sebagai berikut (untuk jawaban):
A.
a. IM = (1 0 0)
b. IM = (1 0 0)
B.
a. IM = (1 1 0)
B IM = ( 1 1 0)
Untuk itu pada pembahasan selanjutnya hanya digunakan Indeks Miller karena fungsinya telah menggantikan fungsi Koefisien Weiss.
3. Jika suatu bidang memotong sumbu a sepanjang 2/3 satuan sumbu b dan c masing-masing sepanjang 1/2 satuan. Bagaimana bentuk bidangnya dan kedudukan bidangnya?
Bentuk bidang:
Pada penggambaran bentuk bidang menggunakan Indeks Miller, bidang digambarkan pada satu buah kubik.
Kedudukan bidang:
- Tentukan titik potong:
OA = 2/3
OB = 1/2
OC = 1/2
- Tentukan nilai resiprok (bilangan yang berbanding
terbalik dengan nilai titik potong bidang dengan sumbu
a,b,c.), penggunaan rumus IM berlaku disini.
Bilangan resiprok = 2/3, 1/2, 1/2
Karena terdapat bilangan pecahan yang bukan bilangan bulat sederhana maka perlu dirubah menjadi bilangan bulat terkecil.
- Ubah ke bilangan bulat terkecilMasing-masing bilangan dikali 2, sehingga:
Bilangan bulat terkecil = 3, 4, 4
Maka daripada itu diperoleh IM = (3 4 4), disebut juga bidang (3 4 4)
Nah, bagaimana sudah cukup paham dengan indeks miller dan koefisien weiss?
Silahkan komen dikolom komentar ya jika ada pertanyaan.
Daftar Pustaka:
-Charles Kittel. 1996. Introduction to Solid State Physics. 6th Edition. John Wiley & Sons, Inc.
-John Willey & Sons, Inc, USA. Lawrence, Van Vlack. 1989.
-Aschcroft Mermin, Solid State Physics, 1975, International Edition, Printed in the United States of America.
Terimakasih kak , terus berkembang ya kak :)
ReplyDeleteSama-sama kak :)
Delete