a. Proyeksi Bola
Pada proyeksi jenis ini kristal ditempatkan seolah-olah berada ditengah bola, kemudian dari titik pusat bola ditarik garis normal ke bidang-bidang kristal dan diteruskan hingga memotong/menembus bidang proyeksi menghasilkan titik-titik yang tersebar pada bidang bola.
Namun proyeksi jenis ini hanya memproyeksikan dari bentuk 3D kristal ke bentuk 3D, sehingga tujuan dari proyeksi kristalografi tidak tercapai.
b. Proyeksi Gnomonik
Proyeksi gnomonik menggunakan prinsip dasar yang sama dengan proyeksi bola. Penempatan bidang datar dilakukan pada kutub utara bola, penarikan garis normal dilakukan dari pusat bola menembus bidang kristal yang terlingkup oleh hemisfer atas . Selanjutnya garis normal ini akan menembus bidang bola dan terus menembus bidang datar pada kutub utara bola tanpa merubah arah penarikan garis normal. Sehingga dihasilkan titik-titik pada bidang datar tersebut sebagai hasil proyeksinya. Biasanya bidang datar yang digunakan berupa bujur sangkar. Agar dapat memproyeksikan kristal secara keseluruhan (bidang kristal yang berada di hemisfer bawah ikut diproyeksikan) maka bidang datar diletakkan pada kutub selatan dengan tata cara yang mirip.
c. Proyeksi Orthografi
Proyeksi Orthografi dilakukan dengan cara menempatkan bidang datar berbentuk lingkaran seukuran luas lingkaran khatulistiwa bola pada bagian utara bola. Proyeksi dilakukan seperti proyeksi bola, menghasilkan titik-titik hasil proyeksi yang tersebar pada bidang bola, selanjutnya dari titik-titik tersebut ditarik garis secara vertikal menembus bidang datar berbentuk lingkaran tersebut menghasilkan titik-titik yang tersebar pada bidang datar berbentuk lingkaran sebagai hasil proyeksinya. Agar dapat memproyeksikan kristal secara keseluruhan (bidang kristal yang berada di hemisfer bawah ikut diproyeksikan) maka bidang datar diletakkan pada kutub selatan dengan tata cara yang mirip.
d. Proyeksi Stereografi
Jika pada dua jenis proyeksi sebelumnya hasil proyeksi bola diproyeksikan ke kutub, maka pada proyeksi stereografi hasil proyeksi bola diproyeksikan ke bidang ekuator melalui kutub sel atan. Perpotongan garis yang ditarik dari titik-titik kutub ke kutub selatan sampai menembus bidang proyeksi stereografi ditandai dengan titik penuh (•). Sedangkan untuk kristal yang berada di hemisfer bawah garis ditarik dari titik-titik kutub ke kutub utara menembus bidang proyeksi stereografi ditandai dengan lingkaran kecil (реж).
Proyeksi jenis ini yang digunakan pada praktikum kristalografi dan mineralogi.
Daftar Pustaka:
Representation of crystallographic symmetry. Whittaker, E. J. W., Crystallography: An Introduction for Earth Science (and other Solid State) Students , Pergamon Press (1981).
Pole figures and preferred orientations. Henry, N. F. M., Lipson, H. and Wooster, W. A., The Interpretation of X- Ray Diffraction Photographs , Macmillan (1961).
Crystallography and Scattering Methods. Borchardt-Ott, Walter. Crystallography, Springer-Verlag Berlin Heidelberg (1995).
0 comments:
Post a Comment