WHAT'S NEW
POSTINGAN SELANJUTNYA: MENERAPKAN DIAGRAM TERNER AN-CPX-OPX UNTUK IDENTIFIKASI BATUAN BASA

FOSIL5: ICHNOFOSSIL

Setelah sebelumnya kita mempelajari berbagai fosil hewan, nah sekarang saatnya kita pindah pokok bahasan sejenak, tapi pindahnya tidak teralu jauh ya gan. Di pembahasan kali ini kita masih berurusan dengan yang namanya hewan, namun bukan lagi mengenai bagian tubuhnya. Lalu bagian apanya dong? Penasaran gan? yuk cek pemaparannya gan...

ICHNOFOSSIL
A.Definisi
Ichnofossil dapat didefinisikan sebagai suatu struktur sedimen sebagai hasil dari aktivitas kehidupan hewan atau bahasa kerennya trace fossil

B.Jenisnya
a. Burrow: lubang bekas galian pada substrat yang halus dan tidak terkonsolidasi.
b. Bioerosion trace fossil/boring: lubang bekas galian pada substrat yang kuat dan terkonsolidasi 
c. Track: jejak hewan yang berjalan dengan kaki dicirikan oleh jalurnya yang terputus-putus.


d. Trail: jejak hewan yang bergerak dengan perut dicirikan oleh jalurnya yang saling terhubung.
e.Koprolit: kotoran/feses dari suatu organisme yang terfosilkan.
f.Egg/nest: telur yang menjadi fosil.



C.Prinsip-prinsip ichnologi
a.Same species different structures
Hewan yang sama dapat menghasilkan bentuk struktur sedimen yang berbeda, hal ini tergantung kepada pola-pola tingkah laku (behaviour) nya.
b.Same burrow different substrates
Galian yang bentuknya sama tetapi terawetkan secara berbeda pada substrat yang berbeda, tergantung dari rata-rata ukuran butir, stabilitas sedimen, kandungan air dan kondisi kimia dari sedimen.
c.Different tracemakers identical structures
Struktur sedimen yang mirip, bisa saja dibuat oleh spesies yang berbeda.

C.Bioturbasi ichnofasies dan ichnofabric
a.Definisi
-Bioturbasi: proses dimana struktur primer  dan sifat sedimen dimodifikasi oleh aktivitas organisme yang hidup di dalamnnya yang dapat menghasilkan sedimen pencampuran.
-Ichnofasies: kumpulan ekologi dari jejak fosil yang dihasilkan oleh suatu organisme.
-Ichnofabrics: jumlah sedimen yang dihasilkan oleh organisme penggali dan diberi skor 1-5 untuk mewakili tidak ada bioturbasi.
b.Persamaan ichnofasies dan ichnofabric
Menunjukkan interaksi antara energi pengendapan, laju sedimentasi, dan oksigen dasar laut.
c.Perbedaan ichnofasies dan ichnofabric
-Ichnofasies: pengumpulan data dilakukan secara kualitatif.
sepmstrata.org


-Ichnofabrics: pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif.
©️ ichnology.ku.edu

D.Klasifikasi ichnofossil
Klasifikasi dalam ichnofosil dapat didasarkan pada 4 hal:
a.Klasifikasi taksonomi
-Berdasarkan international code of zoological nomenclature.
-Ketika berbicara tentang fosil genus maka disebut "ichnogenus" yang disingkat "igen" dan ketika berbicara tentang fosil spesies maka disebut "ichnospecies" yang disingkat "isp".
-"isp" ditulis setelah nama spesies dan "igen" ditulis setelah nama genus.

Contohnya Skolithos isp, maka skolithos disini merupakan nama fosil dalam taksonomi spesiesnya karena berdasarkan ciri-ciri fosilnya dapat dikenali spesienya adapun ispnya merupakan singkatan dari ichnospesies. Berbeda halnya jika fosil yang ditemukan ciri-ciri spesiesnya tidak dapat dikenali, maka bisa menyebut nama genusnya saja kemudian memberi akhiran igen pada penamaannya.
Skolithos isp

b.Model pengawetan
Diklasifikasikan oleh Seilacher berdasarkan letak trace fossil terhadap posisi lapisan sedimen. Ada 3 macam pengklasifikasiannya:
-Semie relief: trace fossil terletak di bagian atas lapisan sedimen.
-Hyporelief: trace fossil terletak di bagian bawah lapisan sedimen.
-Full relief: trace fossil terletak di dalam lapisan sedimen/ antara semie relief dan hyporelief.

©️ researchgate.net
Pada gambar diatas terlihat tanda positif (+) dan ngatif (-). Tanda positif(+) menunjukkan trace fossilnya cembung dan tanda negatif (-) menunjukkan trace fossilnya cekung terhadap lapisan batuan. 

c.Pola hidup/kalsifikasi ethologi
Pola hidup suatu organisme dapat terlihat pada struktur sedimen dan dapat dibedakan dalam beberapa jenis perilaku. Seilacher mengelompokkannya menjadi:
1.Cubichnia: jejak yang dibentuk oleh suatu organisme ketika berisitirahat, tempat persembunyian atau posisi ketika menyergap mangsa. Ciri-cirinya:
-Mencerminkan besar tubuh organismenya.
-Mirip dengan bagian bawah organismenya.
-Terfosilkan dalam bentuk semierelief.
ex: bintang laut.
©️ es.ucl.ac.uk

2.Repichnia: jejak hasil dari pergerakan organisme seperti merayap, berjalan, dan berlari. Ciri-cirinya:
-Bentuknya mengikuti bagian atas/bawah organismenya ketika berjalan.
-Terfosilkan secara semierelief.
-Organismenya bergerak secara acak/tidak sistematis.
©️ es.ucl.ac.uk

Pada gambar diatas terlihat ada 2 contoh repichnia yaitu cruziana dan gyrochorte. Cruziana bentuknya (-)/ cekung semierelief  yang mencerminkan bagian bawah organismenya. Hal ini bertentangan dengan bentukan Gyrochorte yang bentuknya (+)/ cembung semierelief yang mencerminkan bagian atas dari organismenya.
3.Domichnia: berupa jejak tempat tinggal suatu organisme. Ciri-cirinya:
-Arahnya bisa horizontal(sejajar perlapisan sedimen)/vertikal(tegak lurus perlapisan sedimen).
-Bentuknya biasanya tabung silinder (lurus atau bentuk U) atau berupa percabangan yang lebih kompleks.
-Bisa jadi memiliki bukti goresan, dinding semen  atau bergaris.
©️ es.ucl.ac.uk
Contoh domichnia:
>Skolithos: pipa sederhana dan tidak berpasangan.
>Ophiomorpha: pipa yang memiliki wall lining dan diidentikkan dengan crustacea.
4.Pascichnia: jejak yang terbentuk dari kombinasi mencari makan dan berpindah tempat. Ciri-cirinya:
-Terfosilkan secara semie relief.
-Bentuknya meander (berkelok-kelok) secara sistematis dan berjarak teratur.
©️ es.ucl.ac.uk
Gambar diatas merupakan contoh dari pasichnia yaitu helminthopsis yang berbentuk meander.
5.Fodinichnia: kombinasi tempat tinggal sementara dengan pencarian makan. Ciri-cirinya:
-Menembus lapisan sedimen (bentukan full relief).
-Bentuknya progresif atau sistematis.
-Ditandai dengan adanya pengisian oleh sedimen.
©️ es.ucl.ac.uk
Contoh fodinichnia:
>Chondrites: percabangan liang ke arah bawah.
>Zoophycos: lumbung spiral yang kompleks ke bawah.
>Diplocraterion: lumbung makan/hunian vertikal, liang berbentuk U.
>Thalassinodes: jejak makan/hunian, memperlihatkan persimpangan tiga arah galian (1 vertikal dan 2 horizontal).
d.Lingkungan masa lampau/pengendapan
Fosil jejak dikelompokkan menjadi 5 ichnofasies. Kelima fasies tersebut pembentukannya dikontrol oleh salinitas, batimetri, permukaan dan jenis lapisan batuannya. Kelima ichnofasies tersebut adalah:
1.Scoyenia ichnofasies
Terbentuk pada lingkungan darat atau air tawar. Contoh genusnya: scoyenia, planolites, dan isopdichnus.
2.Skolithos ichnofasies
Terbentuk di daerah intertidal dengan substrat berupa pasir dan fluktuasi (perubahan) air tinggi. Organisme dalam lingkungan ini membangun liang yang dalam untuk:
>Melindungi diri terhadap pengeringan atau suhu yang tidak menguntungkan.
>Perubahan salinitas air laut.
>Melindungi diri dari pergeseran permukaan sedimen akibat pasang-surut ataupun gelombang.
Fosilnya didominasi oleh bentukan U, vertikal, dan beberapa ada yang horizontal. Contoh genusnya: skolithos, diplocraterion, thalassinodes dan ophiomorpha. 
3.Cruziana ichnofasies
Terbentuk di laut dangkal dengan permukaan air laut surut dan lebih dalam dari skolithos ichnofasies. Pada umumnya berbentuk vertikal maupun horizontal. Beberapa contoh genusnya: rusophycus, cruziana, dan rhizocorallium. 
4.Zoophycos ichnofasies
Terbentuk di laut bathyal,  karena lautnya dalam maka pengaruh gelombangnya tidak terasa, airnya tenang,  kadar oksigen cukup rendah dan dasarnya berlumpur.Didominasi oleh bentuk horizontal seperti zoophycos. 
5.Nereites ichnofasies
Terbentuk di laut abyssal dengan substrat lempung. Kelimpahan jejak individunya rendah tapi tingkat keragaman jumlah jejaknya tinggi. Contoh genusnya: nereites dan scalarituba. 
6.Psilonichus ichnofasies
Terbentuk didaerah non marine dan didaerah yang sangat dangkal. Bentuknya Y atau U, berporos vertikal dengan terowongan horizontal.  Contohnya track.
Ichnofasies (Seilacher 1967)
©️ sepmstrata.org


Ichnofasies (Pemberton, 1985)
©️ sepmstrata.org
e.Taksonomi burrow
Disini saya mengambil contoh taksonomi burrow karena di praktikum paleontologi kemarin yang menjadi fokus utama pembahasannya ialah burrow. Adapun parameter yang digunakan sebagai dasar penamaan burrow yaitu:
1.Orientasi terhadap bidang perlapisan (Orientation)
Ada 2 macam orientasi terhadap bidang perlapisan:
-Subhorizontal: jika burrownya sejajar bidang perlapisan.
-Subvertikal: jika burrownya tegak lurus / memotong bidang perlapisan.
2. Ada tidaknya percabangan (Branching)
-Ada (branched).
Cabang ini dikelompokkan lagi menjadi 3 macam: tunnel(percabangan horizontal), shaft (percabangan vertikal), dan boxwork (kombinasi tunnel dan shaft).
-Tidak ada (unbranched)
3.Morfologi secara umum (Shape):
Secara umum morfologinya ada bermacam-macam:
-U-shaped
-Silindris
-Wall-shaped
-J-shaped
-Winding/meandering
-Lobate
-Radial
-Tunnel wilth shafth
-Club shapped
-Heliocoidal
-Prismatic
-Funnel shaped
-Plug shaped
-Bifurcated
4.Pengisian galian (filling)
Pada filling ini lubang bekas galian organisme tadi akan terisi oleh mineral lain. Filling dapat dibedakan berdasarkan pembawa mineral isiannya:
-Active filling: dibawa oleh organisme. Dicirikan oleh adanya sekat-sekat yang melengkung dan tegak lurus arah galian sebagai bentuk hasil usaha organisme itu ketika menggali.
-Passive filling: dibawa oleh bukan organisme seperti gravitasi dan arus.
5.Dinding galian (Burrow lining)
Dinding galian ini dihasilkan oleh organisme yang merupakan mineral hasil dari ekskresi organime yang menggali tersebut, biasanya lebih halus dibandingkan mineral disekitarnya. Terbagi 2 macam:
-Ada burrrow lining.
-Tidak ada burrow lining.
Khusus untuk filling dan burrow lining sulit untuk dikenali.

Taxonomi burrow


Contoh taxonominya misalnya kita menemukan fosil burrow yang bentuknya seperti ini:
Adapun tahapan identifikasinya yaitu:
1. Lihat orientation
Pada gambar tidak terlihat orientasinya. Misalkan hipotesis kita gambar tersebut adalah gambar yang diambil dari atas lapisan batuan, sehingga dapat diketahui bahwa bentuk trace fossilnya adalah semie relief positif dengan orientasi sub horizontal karena sejajar lapisan batuan.
2.Lihat branching
Identifikasi selanjutnya mengikuti aliran gambar taxonomi burrow yaitu identifikasi ada atau tidaknya branching. Pada gambar terlihat tidak ada percabangan(unbranched).
3.Lihat shape
Kemudian turun lagi ke identifikasi selanjutnya yaitu shape. Bentukannya adalah cylindrical karena terlihat seperti tabung yang memanjang.
4.Lihat fill
Identifikasi selanjutnya adalah jenis fillnya. Karena tidak nampak sekat-sekat pada tabungnya maka kita dapat menyimpulkan bahwa jenis fillnya adalah passive filling.
5.Lihat wall lining
Pada tahapan akhir ini, kita melihat tepian burrownya untuk mengenali ada tidaknya wall lining, wall lining dapat dikenali dari perbedaan warna yang cukup mencolok antara tepian burrow dan burrownya sendiri. Selain itu juga dapat dikenali dari keseragaman butirnya (kasar atau halus). Gambar tersebut menunjukkan warna dan ukuran butir antara tepian burrow dan burrownya tidak seragam sehingga kita simpulkan bahwa ada wall lining. 

Secara garis besar kita sudah mengumpulkan informasi seperti ini:
Subhorizontal-unbranched-cylindrical-passive-lining
Jika kita hubungkan informasi tersebut dengan gambar taxonomi burrow maka kita mendapati bahwa fosil tersebut namanya adalah Paleeophycus.

Sekian dari saya. Terima kasih telah membaca blog saya ini. Minta kritik dan sarannya ya gan..... :)




10 comments: Leave Your Comments