WHAT'S NEW
POSTINGAN SELANJUTNYA: MENERAPKAN DIAGRAM TERNER AN-CPX-OPX UNTUK IDENTIFIKASI BATUAN BASA

FOSIL FOSILISASI DAN BATUAN


Blog kali ini saya awali dengan 3 pertanyaan:
1. Mengapa fosil tidak bisa terdapat pada batuan beku?
2. Mengapa fosil tidak bisa terdapat pada batuan metamorf?
3. Jadi fosil itu terdapat pada batuan apa? Mengapa?

Sebelum ketiga pertanyaan itu dijawab, saya akan memaparkan penjelasan yang nantinya bisa pembaca interpretasikan untuk menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut. Disimak baik-baik ya...
A.Fosil dan Fosilisasi

a.Definisi

Fosil: Organisme atau sisa organisme termasuk jejaknya yang terawetkan secara alami dan berusia >10.000 tahun yang lalu atau lebih tua dari Holosen.

Dari definisi tersebut bisa kita simpulkan 2 hal:
1. Fosil berasal dari hewan atau tumbuhan yang dijumpai dalam bentuk utuh/bagian tertentu/jejaknya(kotoran, arah gerak, pola gerak, dll).
2. Usia >10.000 tahun yang lalu diambil sebagai acuan karena proses fosilisasi baru mulai dikenal oleh manusia pada saat sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sehingga asumsinya jika fosil itu berusia <10.000 tahun yang lalu maka ada kemungkinan fosil tersebut diawetkan oleh manusia, akibatnya besar kemungkinan interpretasi kita terhadap fosil itu (lingkungan pengendapan dan iklim) salah. 

Fosilisasi: Proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian, atau jejaknya saja.
Syarat fosilisasi dapat berlangsung yaitu:

- Organisme memiliki bagian tubuh yang keras. ex:cangkang, tulang, tanduk, gading, dll.
- Kadar oksigennya sedikit.
- Pengawetan berlangsung secara alami.
- Terbebas dari bakteri pembusuk.
- >10.000 tahun yang lalu umurnya.

         

b.Klasifikasi

 1. Berdasarkan ukuran fosilnya

i.Megafosil
ii.Makrofosil
iii.Mikrofosil
iv.Nanofosil

2.Berdasarkan bentuk fosil dan fosilisasi yang menyertainya

i.Body Fossils: Fosil berupa tubuh suatu organisme yang ditemukan secara utuh ataupun hanya sebagian saja. Tubuh disini merujuk kepada bagian tubuh organisme yang keras seperti cangkang dan tulang. Ada 2 tipe body fossils:
-Unaltered remains: Fosil yang tubuhnya ditemukan secara utuh dan hanya sedikit terjadi perubahan fisika maupun kimia. Fosilisasinya ada 4 macam:
> Original skeletal material: Tubuhnya yang keras terawetkan tetapi komposisi mineralnya tidak berubah.
ammonite7
> Tar Impregnation: Terawetkan oleh minyak atau lumpur.
Labrea assemblage
> Amber entombment:Terawetkan oleh getah tumbuhan. Biasanya yang terawetkan adalah hewan-hewan berukuran kecil, seperti serangga yang terperangkap dalam getah sebuah pohon yang kemudian membeku menjadi padatan. Berwarna kuning.
amber with insect Baltic region
> Refrigeration: Terawetkan oleh es.
frozen dima

-Altered Remains: Fosil yang tubuhnya ditemukan hanya sebagian saja dan telah terjadi banyak perubahan fisika maupun kimia. Fosilisasinya ada 4 macam:
>Histometabasis: Penggantian jaringan pada tumbuhan oleh mineral lain.

>Permineralisasi: Sebagian mineral yang terkandung dalam suatu organisme telah tergantikan oleh mineral lain. Ditandai dengan pengisian pori/rongga suatu organisme oleh mineral lain. 
permineralization dino bone
>Replacement: Seluruh mineral yang terkandung dalam tubuh organisme telah tergantikan oleh mineral lain, sehingga terlihat seperti batu. Ditandai oleh perbedaan berat fosilnya dengan berat aslinya yang sangat jelas terasa.

replaced opalized ammonite



>Rekristalisasi: Seluruh mineral yang terkandung pada suatu tubuh organisme telah berubah menjadi bentuk mineral yang lebih kompleks, misalnya karbonat yang berubah menjadi kalsit. Secara kasat mata bentuknya lebih indah, halus, dan teratur. Dalam segi beratnya tidak berbeda jauh dengan berat aslinya. 

ammonite2



>Pengkarbonan: Bagian tubuh yang lunak dari suatu organisme tertimbun oleh sedimen yang mengandung kadar karbon yang tinggi sehingga terjadi pengawetan oleh karbon. Secara kasat mata fosilisasi ini menghasilkan fosil yang mirip cetakan.

fish4
>Imprinting: Pengkarbonan yang terjadi pada tumbuhan. Bagian yang paling sering dijumpai adalah daunnya.

ii.Trace fossils: Fosil berupa jejak (bukan bagian tubuh atau tubuh yang utuh) dari organisme yang menunjukkan bagaimana dia hidup, bergerak, bentuknya, dll. Ada beberapa macam bentuknya:
>Mold: Cetakan dari tubuh suatu organisme yang dapat berupa cetakan tubuh bagian dalam(internal mold) maupun cetakan tubuh bagian luar(external mold).




mold turritella    



>Cast: Cetakan yang terisi oleh mineral sekunder. Cast terbentuk jika mineral asli dari tubuh organisme sudah terlarutkan,  kemudian membentuk cetakan dan cetakan tersebut terisi oleh mineral lain.


Gastropods unidentified Bell Cty Texas (4)

>Burrow: Lubang bekas galian suatu organisme pada substrat yang lunak.

worm tube

>Boring: Lubang bekas galian suatu organisme pada substrat yang keras.




>Koprolit: Kotoran/feses dari suatu organisme yang terfosilkan.

coprolite2

iii.Pseudofossils: Fosil palsu, kelihatan seperti fosil namun kenyataannnya bukan fosil. Ada beberapa macam pseudofossils seperti:pseudomorph,concrection, cone in cone, dendrite, root impressions, precipitate minerals, dll.
pseudofossili manganese oxide
Dendrite
pseudofossil rain drops
Air hujan yang mengenai sedimen yang halus
B.Batuan



Batuan merupakan kumpulan mineral yang membeku. Ada 3 macam batuan:

a. Batuan Beku: Batuan yang terbentuk dari proses magma yang membeku karena adanya perbedaan temperatur yang signifikan. Batuan beku dapat dikelompokkan menjadi:

1.Berdasarkan keasamannya:

>Batuan Beku Ultra Basa: Batuan beku yang memilki komposisi SiO2 <45%.ex:Peridotit.

>Batuan Beku Basa: Batuan beku yang memilki komposisi SiO2 45%-55%.ex:Gabro.

>Batuan Beku Intermediet: Batuan beku yang memilki komposisi SiO2 55%-65%.ex:Diorit.


>Batuan Beku Asam: Batuan beku yang memilki komposisi SiO2 >65%.ex:Granit.

2.Berdasarkan tempat terbentuknya
>Batuan Beku Intrusif: Batuan  beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi biasanya memiliki tekstur yang kasar karena pembentukan kristalnya yang lama sehingga bentuk kristalnya sempurna dan berukuran besar. ex: Granit.
>Batuan Beku Ekstrusif: Batuan beku yang terbentuk di atas permukaan bumi biasanya memiliki tekstur yang halus karena pembentukan kristalnya yang cepat sehingga kristalnya belum sempurna terbentuk dan berukuran kecil. ex: Obsidian.

b. Batuan Sedimen: Batuan yang terbentuk dari proses pelapukan-erosi-transportasi-kompaksi(sementasi dan kompaksi). Komposisi batuan sedimen biasanya berupa fragmen, massa dasar, dan semen. ex: batu pasir, batu garam, batu lempung, dll.

c.Batuan Metamorf: Batuan yang mengalami proses rekristalisasi mineral tanpa melalui fase cair yang terjadi di bawah permukaan bumi dan terjadi secara isokimia(tidak terjadi perubahan komposisi kimia). Batuan Metamorf terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi/ tekanan yang tinggi/ kedua-duanya. Batuan Metamorf dapat diklasifikasikan menjadi:
1.Batuan Metamorf Kontak: Terbentuk karena pengaruh suhu yang tinggi.
2.Batuan Metamorf Dinamo: Terbentuk karena pengaruh tekanan yang tinggi.
3.Batuan Metamorf Regional: Terbentuk karena pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi.

2 comments: Leave Your Comments