UNSUR-UNSUR SIMETRI KRISTALOGRAFI
Unsur-unsur simetri kristalografi merupakan hal yang penting dalam penentuan jenis kristal. Hal itu dikarenakan unsur-unsur simetri kristal ibarat penciri pada taksonomi hewan/tumbuhan. Berikut unsur-unsur simetri kristalografi:1. Zona dan Sumbu Zona
a. Zona
Zona didefinisikan sebagai satu set bidang-bidang kristal yang terletak sedemikian sehingga garis-garis potongnya saling sejajar satu sama lain.
b. Sumbu Zona
Sumbu zona adalah suatu garis yang letaknya sejajar dengan garis potong dari bidang-bidang yang terletak dalam satu zona.
Posisi zona dan sumbu-sumbu zona pada kristal kubus:
Zona 1: (100), (010), (1 00) dan (01 0) dengan c sebagai sumbu zona.
Zona 2: (100), (001), (1 00) dan (001 )dengan b sebagai sumbu zona.
Zona 3: (001), (010), (001 ) dan (01 0)dengan a sebagai sumbu zona.
Zona 1 disimbolkan oleh huruf A, zona 2 disimbolkan oleh huruf B dan zona 3 disimbolkan oleh huruf C. Sedangkan sumbu zona 1 merupakan garis berwarna hitam, sumbu zona 2 garis berwarna biru dan sumbu zona 3 garis berwarna coklat.
Suatu kristal dikatakan memiliki pusat (i) jika garis yang ditarik dari setiap titik pada permukaan kristal selalu melewati pusat kristal dan menghasilkan titik-titik yang berlawanan arah dengan jarak yang sama dari pusat kristal.
Pada gambar diatas titik i merupkan pusat simetri. Terlihat pada gambar diatas jarak i-A = i-A', i-B = i-B' dan i-C = i-C'. Sehingga dapat disimpulkan titik i membagi dua kristal dimana salah satu bagian menjadi seperti cermin yang dibalik oleh bagian lainnya.
Bidang simetri atau bidang cermin (m) merupakan bidang imajiner atau bidang khayal yang memisahkan dua bidang yang mempunyai bentuk muka yang sama dalam ukuran dan bentuk pada arah yang berlawanan.
Berikut contoh bidang simetri yang dimiliki oleh kubus:
Pada kubus ada 9 buah bidang simetri yaitu bidang simetri yang sejajar dengan bidang-bidang kristal sebanyak 3 buah dan bidang simetri diagonal sebanyak 6 buah, berikut gambarannya:
Pada kubus ada 9 buah bidang simetri yaitu bidang simetri yang sejajar dengan bidang-bidang kristal sebanyak 3 buah dan bidang simetri diagonal sebanyak 6 buah, berikut gambarannya:
Sumbu simetri atau sumbu lipat (n) merupakan garis imajiner, dimana hablur dapat berotasi serta menunjukan berapa banyak hablur tersebut dapat memperlihatkan kenampakan bidang hablur yang sama dan sebangun serta benar-benar berimpit.. Besar sudut sumbu lipat (n) = 360°/n, dengan nilai n = 1, 2, 3, 4, dan 6.
Misalnya pada kubus, yang memiliki 3 jenis sumbu lipat yaitu:
-Sumbu lipat 2
Pada sumbu tersebut, ketika kubus diputar 180° (berlawanan/searah jarum jam) secara terus-menerus sampai satu putaran penuh akan menghasilkan kenampakan yang sama dengan kenampakan awal. Sehingga ada 2 kenampakan yang sama yaitu pada putaran ke-1(telah diputar 180°) dan ke-2(telah diputar 360°).
-Sumbu lipat 3
Pada sumbu tersebut, ketika kubus diputar 120° (berlawanan/searah jarum jam) secara terus-menerus sampai satu putaran penuh akan menghasilkan kenampakan yang sama dengan kenampakan awal. Sehingga ada 3 kenampakan yang sama yaitu pada putaran ke-1(telah diputar 120°), ke-2(telah diputar 240°), dan ke-3(telah diputar 360°).
-Sumbu lipat 4
Pada sumbu tersebut, ketika kubus diputar 90° (berlawanan/searah jarum jam) secara terus-menerus sampai satu putaran penuh akan menghasilkan kenampakan yang sama dengan kenampakan awal. Sehingga ada 4 kenampakan yang sama yaitu pada putaran ke-1(telah diputar 90°), ke-2(telah diputar 180°), ke-3(telah diputar 270°) dan ke-4(telah diputar 360°).
Nah, mimin ada pertanyaan nih buat pembaca kenapa sumbu lipat 5 tidak ada? dan bagaimana pendapat pembaca tentang sumbu lipat 1? Jawab dikolom komentar yaaa...